saya dan keluarga, akan berpindah ke kota lain
cukup sedih, karena rumah ini sangat menjadi kisah klasik untuk masa depan
pagarnya yang eksotis, cukup 90 cm, maling pun tak memiliki konfidensi untuk melewatinya,
menurunkan kredibilitas kriminalisme sebut mereka
desainnya yang minimalis, tanpa ac, tanpa tv, tanpa mobil sedan, tanpa cet, dan diselubungi rayap murni dari australia, menjadikan rumahku menjadi yang terpandang di kawasan saya.
aku tidur, setelah minum kopi dicampur dengan teh dan susu
kopi biar ngantuk
teh biar saya selalu manis
dan susu biar saya tumbuh seperti bina
raga
wan
ditengah tidur saya, sebuah sms masuk,
agung,
agung,
agung telah lewat, karena penyakit pilek kronis komplikasinya tadi siang
dari ibu2 yang di busway yang mamanya agung
saya menangis
2 menit palingan
lalu tidur
akhirnya dengan berat, kami pindah,
saya mengemasi barang, setelah masuk dalam kemasan, kami pun berangkat
barang2 ada di truk sedang kami naik taksi,
kira 7 menit kami tiba di luar kota
sedih saya cukup terobati
ternyata rumah kami masih satu komplek dengan rumah yang lama
ksumringahan saya menjadi2
ktika tau bahwa ruma kami yang baru menganut tipe maximalis
dengan bangga langsung kusms, smua kawan2ku,
'RUMAHKU BESAR HAHAHAHAHAHHAHAHAHHAHAHAHAHAHHAHAHAHHAHA
asik keren'
rendi
hape kumasukkan ke kantong,
terjadi gempa,
saya berpegangan, ibu berpelukan dengan ayah, tukang taksi ketiduran
gempa selesai,
rumahbarukurata.
ringtone hapeku berdering
' untuk kita renungkan-ebiet g ade'
1 comment:
ini tragis +_+
Post a Comment